BATIK WARNA ALAM DAN WARNA SINTETIS

Batik Warna Alam dan Warna Sintetis

https://tradifashion.blogspot.com/2019/01/batik-warna-alam-dan-warna-sintetis.html

Selain proses pembuatan motifnya (batik tulis atau batik cap), batik juga dibedakan berdasarkan bahan warna yang digunakan. Saat ini dikenal batik warna alam dan batik warna sintetis. Keduanya memiliki keunikan masing-masing dan tentunya memiliki penggemar yang berbeda.

Sesuai dengan namanya, batik warna alam merupakan batik yang proses pewarnaan-nya menggunakan bahan-bahan alami yang ditemukan disekitar kita. Sedangkan batik warna sintetis menggunakan bahan-bahan kimia (pewarna kain/pakaian). Perbedaan yang paling mencolok dari batik warna alam dan sintetis adalah tingkat kecerahan warna batik sintetis yang lebih mecolok/lebih cerah, sedangkan batik warna alam memiliki warna yang lebih kalem, soft bahkan pucat.

Selain dari tingkat kecerahan warna, yang membedakan dua jenis batik ini adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk proses pewarnaan. Batik warna sintetis memerlukan waktu yang cukup singkat, untuk menghasilkan satu warna hanya membutuhkan 1-2 kali celup ke larutan pewarna. Hal tersebut tidak berlaku pada batik warna alam yang mayoritas membutuhkan 20-30 kali celup untuk menghasilkan satu warna saja.

Bahan-bahan yang biasa dipakai untuk pewarnaan pada batik warna alam adalah daun indigo/nila untuk menghasilkan warna biru, daun pohon jati: merah kecoklatan, kulit buah manggis: merah-keunguan, daun jambu biji: kuning kecoklatan, kulit pohon mahoni: coklat kemerahan, kunyit: warna kuning, daun alpukat: hijau kecoklatan, akar pohon mengkudu: warna merah dan lain sebagainya. Dari sisi lain, warna alam tergolong ramah lingkungan sehingga limbah nya tidak mencemari lingkungan sekitar.

https://tradifashion.blogspot.com/2019/01/batik-warna-alam-dan-warna-sintetis.html


Limbah proses pewarnaan batik warna sintetis/kimia memerlukan penanganan khusus dan tidak boleh dibuang sembarangan karena bisa mencemari lingkungan. Maka dari itu, dari pihak pemerintah merekomendasikan para pengrajin batik untuk lebih banyak memproduksi batik dengan warna alam yang lebih ramah lingkungan.

Dari segi segmentasi pasar, warna sintetis lebih disukai oleh para generasi muda karena warna nya yang lebih cerah dan lebih beragam. Sedangkan batik warna alam memiliki penggemar dari kalangan yang lebih tua. Sebagian besar turis mancanegara juga merupakan penggemar batik tulis warna alam karena di negara asal mereka sulit ditemukan bahan pewarna alami yang serupa.
Share:

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Recent Posts

Pages